LAPORAN
PERJALANAN WISATA
TRADISI
SASTRA NUSANTARA
Study Tour
CAGAR BUDAYA NASIONAL
MAKAM
LA MOHANG DAENG MANGKONA
SAMARINDA
SEBERANG
Keindahan Budaya Tercetus oleh
Penemuan dan Pelestarian
NAMA : YUNI SURYANITA
NIM : 1614015002
PROGRAM
STUDI : SASTRA INDONESIA – A
FAKULTAS
ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
SAMARINDA
A.
LATAR BELAKANG
Cagar
Budaya Nasional, Makan La Mohang Daeng Mangkona, Samarinda Seberang. Ini
bukanlah sekedar makam melainkan juga tercetusnya nama Kota Samarinda di
Kalimantan Timur.
Sejarah Kota Samarinda dari perkampungan kuno hingga menjadi sebuah kota secara administratif dipengaruhi oleh sistem politik pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara (1300–1844), Kerajaan Banjar (1546–1700), Pemerintah Hindia Belanda (1844–1942 dan 1945–1949), Pemerintah Militer Jepang (1942–1945), dan Pemerintah Republik Indonesia (1950–sekarang).
B.
TUJUAN PERJALANAN WISATA
Tujuan
kegiatan study tour dan laporan perjalanan ini adalah:
1. Menambah
wawasan siswa mengenai asal-usul Tradisi Sastra Nusantara khususnya pada Kota
Samarinda
2. Sebagai sarana pengenalan Maha siswa
dengan budaya
3. Memberikan kesempatan pada Mahasiswa
untuk belajar secara langsung dengan sumber ajar
4. Memberikan pengalaman pada Mahasiswa
peserta study tour
5. Rekreasi
C.
WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan
study tour ini dilaksanakan pada:
Hari,
tanggal: Sabtu, 8 April 2017
Lokasi:
Jl. Daeng Mangkona, Mesjid, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan
Timur 75251
D.
PESERTA KEGIATAN
Kegiatan
ini diikuti oleh seluruh Mahasiswa program studi Sastra Indonesia kelas A dan B
beserta satu dosen pembimbing mata kuliah.
E.
BIAYA PERJALANAN WISATA/STUDY TOUR
Biaya
dalam melakukan perjalanan wisata study tour
·
Iuran per orang : Rp. 2.000,-
F.
OBJEK YANG DIAMATI
1. Tempat
Tujuan
2. Makam
La Mohang Daeng Mangkona
Gambar di atas merupakan makam yang
memiliki Nisan yang lebih besar di antara makam-makam lainnya, dan di duga ini
adalah Makam Raja Daeng Mangkona beserta keluarga dekatnya.
3. Makam
Makam-makam yang berada di luar pondok
Makam La Mohang Daeng Mangkona. Yang di duga ini adalah makam-makam Prajurit
pada waktu dulu yang di kuburkan seiring waktu.
4. Miniatur
Replika
Gambar di atas adalah Miniatur Replika
Kapal Pinisi tanpa Mesin yang di gunakan oleh kelompok La Mohang Daeng Mangkona
untuk ke Pulau Kalimantan dari Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan.
G.
RINCIAN PERJALANAN DAN HASIL KEGIATAN
Percayalah
kepada kekuasaan Tuhan, karena tidak ada yang bisa menandingi kebesaran-Nya.
Kalimat itu sepertinya pas untuk menggambarkan tentang Sejarah dan Latar
Belakang Berdirinya Masjid Shirathal Mustaqiem, di Samarinda Seberang yang
berkaitan dengan Makan La Mohang Daeng Mangkona.
H.
PENUTUP
Berdasarkan
pengalaman yang kami dapatkan dari perjalanan wisata study tour ke Makam La
Mohang Daeng Mangkona ini, dapat diambil kesimpulan bahwa Indonesia, khususnya
Samarinda, memiliki tempat bersejarah yang masih belum pas jika tidak sampai
bertemu dengan narasumbernya secara langsung, dan bertanya tentang pendapat
mereka mengenai sejarah itu. Sebab, banyak hal yang belum di ketahui bila kita
tidak mencari secara konkret.
Cagar
Budaya Nasional, Makan La Mohang Daeng Mangkona, Samarinda Seberang. Ini
bukanlah sekedar makam melainkan juga tercetusnya nama Kota Samarinda di
Kalimantan Timur.
sumber refrensi
Halham, Johansyah. 2003. Riwayat Samarinda dan Cerita Legenda Kaltim. Samarinda : Biro Humas Pemprov Kalimantan Timur.
Ars, Moh. Nur., Yunus Rasyid dan Hasyim Achmad. 1986. Sejarah Kota Samarinda. Jakarta : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
Dananjaja, James. 2007. Folklore Indonesia ; Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta : Grafiti
Lubis, A. Hamid Hasan. 1994. Glosarium Bahasa dan Sastra. Bandung : Angkasa Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar