Senin, 24 April 2017

Study Tour Makam La Mohang Daeng Makona

LAPORAN PERJALANAN WISATA

TRADISI SASTRA NUSANTARA
Study Tour
CAGAR BUDAYA NASIONAL
MAKAM LA MOHANG DAENG MANGKONA
SAMARINDA SEBERANG

Keindahan Budaya Tercetus oleh Penemuan dan Pelestarian

NAMA            : YUNI SURYANITA
NIM    : 1614015002
PROGRAM STUDI   : SASTRA INDONESIA – A



FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
A.    LATAR BELAKANG
Cagar Budaya Nasional, Makan La Mohang Daeng Mangkona, Samarinda Seberang. Ini bukanlah sekedar makam melainkan juga tercetusnya nama Kota Samarinda di Kalimantan Timur. 

Sejarah Kota Samarinda dari perkampungan kuno hingga menjadi sebuah kota secara administratif dipengaruhi oleh sistem politik pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara (1300–1844), Kerajaan Banjar (1546–1700), Pemerintah Hindia Belanda (1844–1942 dan 1945–1949), Pemerintah Militer Jepang (1942–1945), dan Pemerintah Republik Indonesia (1950–sekarang).

B.     TUJUAN PERJALANAN WISATA
Tujuan kegiatan study tour dan laporan perjalanan ini adalah:
1.         Menambah wawasan siswa mengenai asal-usul Tradisi Sastra Nusantara khususnya pada Kota Samarinda
2.         Sebagai sarana pengenalan Maha siswa dengan budaya
3.         Memberikan kesempatan pada Mahasiswa untuk belajar secara langsung dengan sumber ajar
4.         Memberikan pengalaman pada Mahasiswa peserta study tour
5.         Rekreasi

C.     WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan study tour ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal: Sabtu, 8 April 2017
Lokasi: Jl. Daeng Mangkona, Mesjid, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur     75251
D.    PESERTA KEGIATAN
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Mahasiswa program studi Sastra Indonesia kelas A dan B beserta satu dosen pembimbing mata kuliah.
E.     BIAYA PERJALANAN WISATA/STUDY TOUR
Biaya dalam melakukan perjalanan wisata study tour
·         Iuran per orang : Rp. 2.000,-

F.      OBJEK YANG DIAMATI
1.      Tempat Tujuan



2.      Makam La Mohang Daeng Mangkona
Gambar di atas merupakan makam yang memiliki Nisan yang lebih besar di antara makam-makam lainnya, dan di duga ini adalah Makam Raja Daeng Mangkona beserta keluarga dekatnya.
3.      Makam

Makam-makam yang berada di luar pondok Makam La Mohang Daeng Mangkona. Yang di duga ini adalah makam-makam Prajurit pada waktu dulu yang di kuburkan seiring waktu.
4.      Miniatur Replika
Gambar di atas adalah Miniatur Replika Kapal Pinisi tanpa Mesin yang di gunakan oleh kelompok La Mohang Daeng Mangkona untuk ke Pulau Kalimantan dari Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan.

G.    RINCIAN PERJALANAN DAN HASIL KEGIATAN
Percayalah kepada kekuasaan Tuhan, karena tidak ada yang bisa menandingi kebesaran-Nya. Kalimat itu sepertinya pas untuk menggambarkan tentang Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Masjid Shirathal Mustaqiem, di Samarinda Seberang yang berkaitan dengan Makan La Mohang Daeng Mangkona.

H.    PENUTUP
Berdasarkan pengalaman yang kami dapatkan dari perjalanan wisata study tour ke Makam La Mohang Daeng Mangkona ini, dapat diambil kesimpulan bahwa Indonesia, khususnya Samarinda, memiliki tempat bersejarah yang masih belum pas jika tidak sampai bertemu dengan narasumbernya secara langsung, dan bertanya tentang pendapat mereka mengenai sejarah itu. Sebab, banyak hal yang belum di ketahui bila kita tidak mencari secara konkret.
Cagar Budaya Nasional, Makan La Mohang Daeng Mangkona, Samarinda Seberang. Ini bukanlah sekedar makam melainkan juga tercetusnya nama Kota Samarinda di Kalimantan Timur.

sumber refrensi
Halham, Johansyah. 2003. Riwayat Samarinda dan Cerita Legenda Kaltim. Samarinda : Biro Humas Pemprov Kalimantan Timur.
Ars, Moh. Nur., Yunus Rasyid dan Hasyim Achmad. 1986. Sejarah Kota Samarinda. Jakarta : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
Dananjaja, James. 2007. Folklore Indonesia ; Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta : Grafiti
Lubis, A. Hamid Hasan. 1994. Glosarium Bahasa dan Sastra. Bandung : Angkasa Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar